Saya termasuk manusia selalu haus.
Sedikit sedikit haus, sedikit sedikit minum. Bahkan saya selalu ‘dituduh’
sebagai penyebab cepat habisnya air mineral di gallon di rumah saya. Pergi
kemanapun, jauh dekat, pasti saya beli minuman terus menerus. Apalagi saya juga
tergila-gila pada es teh manis yang banyak es batunya.
Konsekuensinya saya sering kebelet
buang air kecil. Kemanapun, saya selalu gelisah mencari toilet. Kalau ke mall
atau masjid, yang saya cari pertama adalah toilet. Selalu Manusia Air, mungkin
julukan yang tepat bagi saya adalah Manusia Toilet.
Sebaliknya, jika saya puasa atau
kurang minum, seketika itu saya juga akan menderita anyang-anyangan. Anyang-anyangan itu
sering ingin buang air kecil, tapi keluarnya sedikit sedikit dan diiringi rasa
sakit pada perut bagian bawah dan kandung kemih. Kadang saking seringnya bolak
balik mau pipis itu bikin jengkel dan stress sendiri. Apalagi kalau sudah
ditambah dengan nyeri hingga lutut.
Biasanya anyang-anyangan kumat selepas
zuhur hingga satu jam sebelum berbuka. Menyiksa sekali, bikin jengkel, dan
jelas bikin puasa saya rusak. Saking takutnya anyang-anyangan menyerang saat
sedang berpuasa, saya jadi malas makan kalau sahur, maunya hanya minum saja.
Biasanya bisa lima sampai delapan gelas air putih saya minum sekaligus.
Terus, anyang-anyangannya sembuh? Ya
enggak juga. Yang ada, saya malah beser sejak subuh hingga jam sepuluh pagi.
Anyang-anyangan memang enggak muncul selepas zuhur, tapi… selepas ashar. Enggak
terlalu menolong kan?
Baiklah. Ini harus diatasi. Jelas
anyang-anyangan membahayakan stabilitas puasa saya. Berobat ke dokter? Oh,
tidak, maafkan saya, Isabella. Saya lebih baik disuruh makan pare yang pahit
daripada disuruh ke dokter. Saya takut disuntik, takut diperiksa ini dan itu,
dan takut… bayar biaya berobat yang mahaaal itu. Hehehe… apalagi kalau
dokternya dokter spesialis seperti dokter internis yang berhubungan dengan si
anyang-anyangan ini.
Proses pertama yang saya lakukan
adalah mencari tahu apakah penyebab
anyang-anyangan itu.
Ini dia nih penyebab anyang-anyangan
Anyang-anyangan alias sakit buang air kecil termasuk dari jenis
Infeksi Saluran Kencing atau ISK yang
merupakan infeksi bakteri yang mengenai bagian dari saluran kemih. Ada infeksi
yang mengenai saluran kemih bawah yang disebut ISK atau infeksi saluran kemih sederhana, dan ada
yang mengenai saluran kemih atas yang dinamai infeksi ginjal. Kuman yang paling
banyak menjadi penyebab sakit buang air kecil
tersebut adalah bakteri Escherichia Coli, meskipun ada juga jenis bakteri lain
seperti Pseudomonas dan Klebsiella, virus, dan jamur yang dapat menyebabkan
infeksi tersebut. ISK lebih sering terjadi kepada perempuan dibanding
laki-laki. Ohhh panteeessss…
Gejala yang dominan selain yang saya
sebutkan di atas, biasanya ada perasaan enggak tuntas setelah pipis, dan warna
urine yang lebih keruh atau gelap. Ups bahkan ISK bisa juga disertai gangguan
batu ginjal. Serem banget ya. Meskipun demikian secara umum, penyakit ini tidak
menular.
Beberapa penyebab terjadinya
anyang-anyangan adalah dehidrasi (kekurangan cairan) diiringi kelelahan,
sanitasi yang buruk (misalnya toiletnya kotor, hati-hati ya menggunakan toilet
umum), cara membasuh sehabis buang air kecil yang salah (arahkan air/shower
dari depan ke belakang bukan sebaliknya) dan hubungan seksual yang tidak sehat
(untuk menjaga kebersihan, biasakan membasuh alat kelamin setelah bersetubuh
dengan bersih, jangan lupa buang air kecil sebelumnya). Pakai celana yang
terlalu ketat juga bisa lho jadi penyebab anyang-anyangan. Sebab lain adalah
terbiasa menahan buang air kecil.
Dalam kasus saya, anyang-anyangan
disebabkan saya sering menahan buang air kecil, karena saking seringnya saya
bolak balik ke toilet, apalagi kalau lagi banyak kerjaan. Males banget deh
sebentar-sebentar ke toilet. Ya begini deh akibatnya.
Terus bagaimana nih mengobatinya?
Ternyata anyang-anyangan yang
menjengkelkan ini ada obatnya kok. Iya, semua penyakit pasti ada obatnya,
kecuali tua dan mati. Nah, ada beberapa cara
mengatasi anyang-anyangan ini. Cukup mudah asal telaten ya.
1. Banyak minum air
putih, minimal 8 gelas sehari dan enggak usah diborongkan sekaligus seperti
yang saya lakukan ketika sahur. Bisa juga minum air hangat yang dicampur garam,
seperti mengobati orang yang sedang kena dehidrasi.
2. Refleksi atau
tusuk jarum. Hiyaaaa…. Enggak ah saya mah. Saya enggak kuat menahan sakit
ketika dipijat refleksi dan saya takut setengah mati sama jarum.
3. Minum ramuan air
jeruk nipis. Air perasan dua buah jeruk nipis dengan segelas air, dikasih gula
sedikit. Lumayan lah. Lumayan asemnya, maksud saya.
4. Minum air
rebusan kumis kucing. Daun kumis kucing ya, bukan kumis si Gembul dan si Pokijan,
kucing saya. Terserah sih kalau mau dicakar.
5. Minum air
rebusan sawi tanah dan semanggi gunung…. Astaga dimana nyarinya ya? Bentuknya
kayak apa juga saya bingung.
6. Minum air
rebusan alpokat dan cocor bebek, Alpukatnya sih oke, tapi cocor bebek
itu…kira-kira gimana ya rasanya? Saya enggak berani spekulasi karena saya agak
susah beradaptasi dengan rasa.
7. Makan banyak
makanan yang mengandung vitamin C seperti brokoli dan wortel. Menurut
penelitian, meningkatkan konsumsi vitamin C bisa menghilangkan anyang-anyangan
hingga 3 hari berikutnya.
8. Jangan minuman
yang terlalu asam. Mengonsumsi kopi dan alcohol bisa mengakibatkan iritasi di
kandung kemih, sehingga memperparah anyang-anyangan. Ohhh I see (melirik kopi
dengan sedih…)
9. Hindari memakai
celana yang ketat.
10. Cari obat yang
recommended lah….
Nah,… ide nomor sepuluh ini yang wajib saya coba.
Prive Uri-cran obat praktis yang sayaaa banget
Saya bukan orang yang telaten minum rebus-rebusan ini itu.
Bikinnya aja males, apalagi minumnya. Jadi saya maunya yang praktis-praktis
saja, Kalau ada yang gampang, kenapa gitu mesti susah payah? Hidup ini saja
sudah ribet, masak harus menambah keribetan pula? Hayati lelah, Bang…
Sampai suatu saat, ketika saya sedang browsing mencari obat
untuk mengatasi susah buang air kecil yang
menjengkelkan ini, saya bertemu Fanpage FB nya Prive Uri-cran. Apa? Buah
cranberry? Serius lo? Eh tapi lucu juga untuk dicoba ya. Ternyata, Prive
Uri-cran mengandung ekstrak cranberry ini terbukti efektif mencegah penempelan
bakteri E. Coli di saluran kemih. Oh… baiklah, mari kita coba.
Sumpah, ada rasa aneh gitu ya minumnya, sedikit langu
sih. Tahu langu enggak ya? Susah sih menjelaskannya. Ya gitu deh semacam
campuran antara rasa tanaman apa gitu. Aih bingung saya. Cranberry ya? Ya
iyalah kan cranberry-nya ada di-ekstrak. Sejujurnya sih, efeknya juga enggak
langsung terasa. Ada beberapa kali minum baru frekuensi anyang anyangan
berangsur berkurang. Kalau enggak terlalu berat keluhannya, satu butir sehari
sih cukup.
Tapiii yang penting kan
anyang-anyangan saya hilang lho. Itu yang paling penting. Jadi saya enggak
perlu menempuh cara ekstrim menenggak sekaligus lima gelas air saat sahur.
Anyang-anyangan enggak sembuh, malah kembung dan beser. Jadi ya daripada repot,
sesame penderita anyang-anyangan, cari Prive Uri-cran ya di apotik terdekat.
Insha Allah sembuuuh.
Eh ternyata Prive Uri-cran juga
tersedia dalam bentuk serbuk lho, yang bisa dibuat jadi minuman. Satu box
berisi 15 sachet @ 8 gram. Kalau saya pakai yang kapsul. Dalam satu box berisi
3 blister @ 10 kapsul. Praktis bangeeet kan?
Zaman sudah segini maju, yuk jangan mau direpotkan sama si
anyang-anyangan. Kan ada Prive Uri-cran.
This is areblog-post from my wordpress anyway...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar