Hal
yang paling potensial membuat stress di pagi hari bagi para pekerja adalah
bagaimana bisa mencapai kantor tanpa macet alias enggak pakai lama. Sejak zaman
saya masih kecil dan ayah saya masih aktif bekerja, masalah macet sudah ada,
meski tidak separah sekarang. Dan, dengan bertambahnya bilangan tahun,
bertambahnya jalan di Jakarta, bertambahnya sarana transportasi umum juga,
masalah macet tidak juga selesai, malah cenderung bertambah parah. Macet yang
dulu hanya terjadi di tengah Jakarta, kini merambat hingga ke pinggiran, bahkan
ke wilayah remote/satelit, seperti Depok, Tangerang, Ciputat, Bekasi, dan
Bogor. Penyebabnya jelas, karena pengguna kendaraan makin banyak, apalagi mobil
dan motor, dan makin banyak perumahan yang ditempati oleh para pekerja dan
keluarganya di daerah satelit yang disebutkan tadi.
Malesiiin bangeet.... Foto by InfoMacet
Kata
beberapa pengamat sih, bertambahnya jumlah perumahan dan kendaraan bermotor
menunjukkan tingkat kesejahteraan yang semakin membaik. Aaamiiin…. Tapi memang
setidaknya begitulah yang terjadi. Setelah era millennium ini, jumlah keluarga
menengah Indonesia mengalami penggelembungan, yang artinya memperbesar
kebutuhan akan perumahan dan kendaraan. Tidak heran, developer property melihat
ini sebagai kesempatan emas, dibangunlah perumahan-perumahan untuk keluarga
menengah. Demikian pula pihak leasing kendaraan bermotor, melihat ini sebagai
momen untuk semakin mempermudah masyarakat memiliki mobil dan motor. Ibaratnya
punya uang 400 ribu sekarang sudah bisa bawa pulang motor bebek, sama bebeknya
sekalian juga bisa. Dampaknya? Kemacetan menjadi-jadi sejak dari kita keluar
komplek perumahan di ujung kota satelit nun jauh di sana hingga tiba di
parkiran gedung perkantoran. Ya salaam….
Terus
apa solusinya, karena kita tidak mungkin menghentikan pertumbuhan kepemilikan
rumah dan kendaraan bermotor kan?
Perbaiki
transportasi umum, jelas. Itu tugas pemerintah. Dan sekarang terus on process.
Lalu apalagi?
Ada
lho, solusi yang bukan hanya mengurangi kemacetan, namun sekalian juga kita
bisa berbagi alias berburu pahala (bukan berburu Pokemon, itu mah nambahin macet!).
Namanya carpooling, alias tebeng-menebeng. Ih, apa serunya nebeng?
Ini
dia nih, yang mau saya jelaskan. Bagi driver alias si empunya kendaraan (mobil
lah, kalau motor paling yang bisa nebeng istrinya saja), jelas selain menambah
pahala, juga bisa membantu ada yang iuran bayar bensin. Makin banyak yang
menebeng, makin ringan nih urusan bensin, toll, parkir de el el. Selain itu,
nambah teman, nambah relasi, eh siapa tahu buat yang single justru ketemu jodoh
di sini. Buat driver yang punya anak sudah besar dan waktunya menikah, bisa
juga jadi ajang cari besan atau cari calon mantu. Aihhh, sedapnya. Terus, siapa
tahu punya minat dan kecenderungan yang sama, bisa bikin networking dan memulai
bisnis bareng. Dan yang enggak kalah seru, bisa juga jadi teman buat kongkow
bareng, makan siang bareng, ngopi bareng, sampai itu tadi, jadi keluarga atau
jadi rekan bisnis.
Buat
yang menebeng? Selain yang sudah saya sebutkan di atas, keuntungannya ya, kamu
enggak perlu susah payah berburu angkot, atau ojek pengkolan, atau
ngejar-ngejar busfeeder atau apalah. Kan bisa pakai aplikasi online yang
sekarang lagi trend? Ya terserah sih, hidup banyak pilihan kok. Tapiii ya buat
kamu yang single kan kesempatan dapat jodohnya bisa lebih besar kalau ikut
nebeng mobil Avanza, misalnya yang satu mobil isinya 6 orang, daripada naik
ojek yang berarti kesempatan dapat jodohnya kamu ya si tukang ojek itu. Hayo,
yang jagoan statistic bab probabilitas, mana yang kemungkinan dapat jodohnya
lebih gede kalau begitu? Ini apa toooh, malah ngomongin kemungkinan jodoh.
Manfaat
lainnya, ya kalau macetnya sudah sedikit terkurangi, berarti kita juga ikut
membantu mengurangi polusi udara dan suara akibat penggunaan kendaraan bermotor
yang terlalu banyak. Sayangi lingkungan dooong. Selain itu, kita juga bisa pemerintah
mengatasi masalah transportasi. Hitung-hitung berupaya menjadi warga Negara yang
baik, yang enggak hanya bisa mengkritik saja.
Kabar
gembiranya lagi, sekarang carpooling macam begini sudah ada aplikasinya di
Google Play lho. Namanya Karpul. Asal katanya ya dari carpool itu tadi. Kita bisa
bergabung sebagai driver atau sebagai penumpang. Bisa pilih kendaraan juga lho
di sini. Teruus buat kamu yang cewek, yang pasti risih ya kalau harus nebengin
cowok, kenal juga kagak, nanti sok akrab pula. Jangan khawatir, di Karpul ada
opsi untuk para driver cewek untuk hanya bisa nebengi penumpang yang cewek
juga. Kamu semua bisa pilih siapa yang boleh ikutan nebeng di mobil kamu, dan
kalau kamu jadi penumpang, kamu juga boleh pilih drivernya. Terus, kalau kamu
driver, kamu bisa tentukan sendiri lho tarifnya. Terus istimewanya lagi, ada
fitur messageboard dimana kamu bisa ngobrol-ngobrol dulu lah sama calon teman
seperjalanan kamu. Kalau orangnya asyik kan enak tuh perjalanan kamu, enggak
bakal bikin bĂȘte.
Kurangi macet sambil berbagi pakai mobil. Dokpri
Penampakan Karpul di GooglePlay
Duh,
coba, apa sih yang enggak ada di zaman serba digitalized gini? Sampai solusi
mengurangi kemacetan sekaligus berbagi juga ada aplikasinya, ya si Karpul ini.
Naaah, daripada bĂȘte mikir besok senin mau gimana berangkat ke kantor, cepat
download Karpul saja ya. Have fun ya on the way to the office-nyaaa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar