Rabu, 26 Oktober 2016

Bebas dari Anyang-anyangan Dengan Prive Uri-Cran

Saya termasuk manusia selalu haus. Sedikit sedikit haus, sedikit sedikit minum. Bahkan saya selalu ‘dituduh’ sebagai penyebab cepat habisnya air mineral di gallon di rumah saya. Pergi kemanapun, jauh dekat, pasti saya beli minuman terus menerus. Apalagi saya juga tergila-gila pada es teh manis yang banyak es batunya.
Konsekuensinya saya sering kebelet buang air kecil. Kemanapun, saya selalu gelisah mencari toilet. Kalau ke mall atau masjid, yang saya cari pertama adalah toilet. Selalu Manusia Air, mungkin julukan yang tepat bagi saya adalah Manusia Toilet.
Sebaliknya, jika saya puasa atau kurang minum, seketika itu saya juga akan menderita anyang-anyangan. Anyang-anyangan itu sering ingin buang air kecil, tapi keluarnya sedikit sedikit dan diiringi rasa sakit pada perut bagian bawah dan kandung kemih. Kadang saking seringnya bolak balik mau pipis itu bikin jengkel dan stress sendiri. Apalagi kalau sudah ditambah dengan nyeri hingga lutut.
Biasanya anyang-anyangan kumat selepas zuhur hingga satu jam sebelum berbuka. Menyiksa sekali, bikin jengkel, dan jelas bikin puasa saya rusak. Saking takutnya anyang-anyangan menyerang saat sedang berpuasa, saya jadi malas makan kalau sahur, maunya hanya minum saja. Biasanya bisa lima sampai delapan gelas air putih saya minum sekaligus.
Terus, anyang-anyangannya sembuh? Ya enggak juga. Yang ada, saya malah beser sejak subuh hingga jam sepuluh pagi. Anyang-anyangan memang enggak muncul selepas zuhur, tapi… selepas ashar. Enggak terlalu menolong kan?
Baiklah. Ini harus diatasi. Jelas anyang-anyangan membahayakan stabilitas puasa saya. Berobat ke dokter? Oh, tidak, maafkan saya, Isabella. Saya lebih baik disuruh makan pare yang pahit daripada disuruh ke dokter. Saya takut disuntik, takut diperiksa ini dan itu, dan takut… bayar biaya berobat yang mahaaal itu. Hehehe… apalagi kalau dokternya dokter spesialis seperti dokter internis yang berhubungan dengan si anyang-anyangan ini.
Proses pertama yang saya lakukan adalah mencari tahu apakah penyebab anyang-anyangan itu.

Ini dia nih penyebab anyang-anyangan

Anyang-anyangan alias sakit buang air kecil termasuk dari jenis Infeksi Saluran Kencing atau ISK  yang merupakan infeksi bakteri yang mengenai bagian dari saluran kemih. Ada infeksi yang mengenai saluran kemih bawah yang disebut ISK atau infeksi saluran kemih sederhana, dan ada yang mengenai saluran kemih atas yang dinamai infeksi ginjal. Kuman yang paling banyak menjadi penyebab sakit buang air kecil tersebut adalah bakteri Escherichia Coli, meskipun ada juga jenis bakteri lain seperti Pseudomonas dan Klebsiella, virus, dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi tersebut. ISK lebih sering terjadi kepada perempuan dibanding laki-laki. Ohhh panteeessss…
Gejala yang dominan selain yang saya sebutkan di atas, biasanya ada perasaan enggak tuntas setelah pipis, dan warna urine yang lebih keruh atau gelap. Ups bahkan ISK bisa juga disertai gangguan batu ginjal. Serem banget ya. Meskipun demikian secara umum, penyakit ini tidak menular.
Beberapa penyebab terjadinya anyang-anyangan adalah dehidrasi (kekurangan cairan) diiringi kelelahan, sanitasi yang buruk (misalnya toiletnya kotor, hati-hati ya menggunakan toilet umum), cara membasuh sehabis buang air kecil yang salah (arahkan air/shower dari depan ke belakang bukan sebaliknya) dan hubungan seksual yang tidak sehat (untuk menjaga kebersihan, biasakan membasuh alat kelamin setelah bersetubuh dengan bersih, jangan lupa buang air kecil sebelumnya). Pakai celana yang terlalu ketat juga bisa lho jadi penyebab anyang-anyangan. Sebab lain adalah terbiasa menahan buang air kecil.
Dalam kasus saya, anyang-anyangan disebabkan saya sering menahan buang air kecil, karena saking seringnya saya bolak balik ke toilet, apalagi kalau lagi banyak kerjaan. Males banget deh sebentar-sebentar ke toilet. Ya begini deh akibatnya.

Terus bagaimana nih mengobatinya?



Ternyata anyang-anyangan yang menjengkelkan ini ada obatnya kok. Iya, semua penyakit pasti ada obatnya, kecuali tua dan mati. Nah, ada beberapa cara mengatasi anyang-anyangan ini.  Cukup mudah asal telaten ya.
1.      Banyak minum air putih, minimal 8 gelas sehari dan enggak usah diborongkan sekaligus seperti yang saya lakukan ketika sahur. Bisa juga minum air hangat yang dicampur garam, seperti mengobati orang yang sedang kena dehidrasi.
2.      Refleksi atau tusuk jarum. Hiyaaaa…. Enggak ah saya mah. Saya enggak kuat menahan sakit ketika dipijat refleksi dan saya takut setengah mati sama jarum.
3.      Minum ramuan air jeruk nipis. Air perasan dua buah jeruk nipis dengan segelas air, dikasih gula sedikit. Lumayan lah. Lumayan asemnya, maksud saya.
4.      Minum air rebusan kumis kucing. Daun kumis kucing ya, bukan kumis si Gembul dan si Pokijan, kucing saya. Terserah sih kalau mau dicakar.
5.      Minum air rebusan sawi tanah dan semanggi gunung…. Astaga dimana nyarinya ya? Bentuknya kayak apa juga saya bingung.
6.      Minum air rebusan alpokat dan cocor bebek, Alpukatnya sih oke, tapi cocor bebek itu…kira-kira gimana ya rasanya? Saya enggak berani spekulasi karena saya agak susah beradaptasi dengan rasa.
7.      Makan banyak makanan yang mengandung vitamin C seperti brokoli dan wortel. Menurut penelitian, meningkatkan konsumsi vitamin C bisa menghilangkan anyang-anyangan hingga 3 hari berikutnya.
8.      Jangan minuman yang terlalu asam. Mengonsumsi kopi dan alcohol bisa mengakibatkan iritasi di kandung kemih, sehingga memperparah anyang-anyangan. Ohhh I see (melirik kopi dengan sedih…)
9.      Hindari memakai celana yang ketat.
10.  Cari obat yang recommended lah….

Nah,… ide nomor sepuluh ini yang wajib saya coba.

Prive Uri-cran obat praktis yang sayaaa  banget

Saya bukan orang yang telaten minum rebus-rebusan ini itu. Bikinnya aja males, apalagi minumnya. Jadi saya maunya yang praktis-praktis saja, Kalau ada yang gampang, kenapa gitu mesti susah payah? Hidup ini saja sudah ribet, masak harus menambah keribetan pula? Hayati lelah, Bang…



Sampai suatu saat, ketika saya sedang browsing mencari obat untuk mengatasi susah buang air kecil yang menjengkelkan ini, saya bertemu Fanpage FB nya Prive Uri-cran. Apa? Buah cranberry? Serius lo? Eh tapi lucu juga untuk dicoba ya. Ternyata, Prive Uri-cran mengandung ekstrak cranberry ini terbukti efektif mencegah penempelan bakteri E. Coli di saluran kemih. Oh… baiklah, mari kita coba.

Sumpah,  ada rasa aneh gitu ya minumnya, sedikit langu sih. Tahu langu enggak ya? Susah sih menjelaskannya. Ya gitu deh semacam campuran antara rasa tanaman apa gitu. Aih bingung saya. Cranberry ya? Ya iyalah kan cranberry-nya ada di-ekstrak. Sejujurnya sih, efeknya juga enggak langsung terasa. Ada beberapa kali minum baru frekuensi anyang anyangan berangsur berkurang. Kalau enggak terlalu berat keluhannya, satu butir sehari sih cukup.

Tapiii yang penting kan anyang-anyangan saya hilang lho. Itu yang paling penting. Jadi saya enggak perlu menempuh cara ekstrim menenggak sekaligus lima gelas air saat sahur. Anyang-anyangan enggak sembuh, malah kembung dan beser. Jadi ya daripada repot, sesame penderita anyang-anyangan, cari Prive Uri-cran ya di apotik terdekat. Insha Allah sembuuuh.


Eh ternyata Prive Uri-cran juga tersedia dalam bentuk serbuk lho, yang bisa dibuat jadi minuman. Satu box berisi 15 sachet @ 8 gram. Kalau saya pakai yang kapsul. Dalam satu box berisi 3 blister @ 10 kapsul. Praktis bangeeet kan?  Zaman sudah segini maju, yuk jangan mau direpotkan sama si anyang-anyangan. Kan ada Prive Uri-cran.



This is areblog-post from my wordpress anyway...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar