Minggu, 31 Juli 2016

Ada Musik MelOn di Setiap Momen Hidupku



Bagi sebagian orang, musik memegang peranan penting dalam setiap momen kehidupannya. Setiap peristiwa dalam kehidupannya pasti ada soundtrack yang mengiringi, setiap lagu mengingatkannya pada peristiwa tertentu dalam hidupnya. Orang seperti ini sering disebut musical. Biasanya juga, meski kadang suaranya jauh dari merdu (yah mirip-mirip sedikit dengan kucing kejepit pintu lah), mereka sangat peka terhadap nada. Mereka bisa menebak judul sebuah lagu hanya dengan satu nada awal. Mereka bahkan bisa meneruskan syair lagu yang terpotong dengan fasih.
Nah, saya banget itu. Saya adalah orang yang musical. Saya bahkan curiga, waktu bayipun saya sudah bisa menirukan nada sebelum bisa memanggil mama dan papa. Ampun deh.
Dulu tuh, waktu saya kecil, ada kuis Bersatu Dalam Melodi… eh salah … kalau enggak salah kuisnya namanya Berpacu Dalam Melodi di TVRI, yang saat itu merupakan satu-satunya stasiun televisi di tanah air. Yang membawakan acara namanya om Koes Hendratmo. Gayanya khas banget. Itu ada segmen yang menebak nada ini lagu apa gitu. Dan yeaaaayyyy saya selalu menang melawan mama saya yang katanya jago tebak lagu waktu mudanya. Sayang saya masih terlalu kecil untuk ikutan acaranya, coba kalau saat itu saya sudah dewasa, pasti saya diangkat jadi pembawa acara deh menggantikan om Koes. Hehehe, ngaco.
Ketika remaja, di stasiun radio kesayangan saya, Prambors, ada kuis tebak potongan syair lagu, Kalau enggak salah namanya kuis Dan Gan Sensation, yang hadiah grand finalnya adalah mobil Mitsubishi Dan Gan, mobil sedan yang nge-hitzz banget zaman itu, tahun 90an. Parahnya, saya hampir selalu bisa menjawab pertanyaan tapi tidak pernah bisa tersambungkan ke nomor telpon stasiun radio Prambors, meskipun saya sudah bela-belain menunggu sambil terkantuk-kantuk dikelilingi pesawat radio dan pesawat telpon. Belum saja ditambah pesawat terbang dan pesawat ruang angkasa sekalian.
Dan percaya atau tidak (tentu tidaaak… mari saya jitak hehehe), setiap momen dalam hidup saya punya soundtrack tersendiri. Waktu perpisahan SMP, soundtrack-nya “Kencana” by Chrisye. Itu sampai bertahun-tahun lamanya, eh malah sampai sekarang, setiap kali mendengar lagu itu, saya ingat grup dance ala Swara Mahardhika-nya mas Guruh Sukarno Putra, yang dipimpin adik kelas saya, Armita, lagi perform di acara perpisahan SMP. Teringat juga momen lirik-lirikan dan mellow yellow sama mantan calon gebetan. Hahaha. Nah, pas dia kasih kata perpisahan ke saya, itu momennya lagu Chrisye juga yang judulnya “Gita Cinta dari SMA”. Dan sampai sekarang, saya masih jelas mengingat momennya dibantu lagu tersebut. Hanya akhir-akhir ini saya malah jadi nyengir juga mendengar lagu itu, soalnya ingat meme yang banyak disebar baru-baru ini soal Galih dan Ratna. Aduduh maaaaf jadi kemana-mana.
Jadi kebayang ya, berapa tahun usia saya, berapa juta momen yang sudah saya alami, suka dan duka. Dan semua ada musiknya. Betapa mungkin memori otak saya penuh dengan musik. Pantas, dulu kalau menghafal pelajaran susahnya minta ampun. Hafalnya musik semuaaa.
Daaan… musik juga yang membantu saya dalam profesi sebagai penulis. Karena lewat musiklah saya dapat menemukan ide dan feel dalam membuat dan menyelesaikan tulisan. Hampir semua karya saya diilhami oleh musik dan lagu.
 Salah satu buku saya, banyak syair lagu di dalamnya

Ketika memasuki era internet, musik pun semakin mudah diakses. Ada youtube, 4Share, dan aneka program penyedia musik lain. Saya terus terang sempat merasakan euphoria sebagai penjahat alias pembajak sawah eh pembajak rekaman lagu. Saya dengan leluasa dan tanpa bersalah men-download lagu secara illegal. Tukar-tukaran pula dengan teman. Ampuni dosa penjahat ini…

Untunglah saya kemudian belajar bahwa membajak adalah dosa, dan pembajak adalah penjahat. Saya membayangkan, betapa ngilunya saya ketika karya buku-buku saya dibajak dengan semena-mena. Sedangkan diobral dengan harga gila-gilaan saja bikin saya baper. Apalah lagi dibajak begitu. Hayati sadar, Bang.

Lalu bertemulah saya dengan berbagai aplikasi download lagu gratis, dan yang terbaru ini namanya MelOn. MelOn Indonesia adalah sebuah aplikasi yang dapat kita unduh di PlayStore dan AppsStore, untuk mengunduh lagu secara legal, baik lagu Indonesia maupun lagu-lagu asing.
Setelah diunduh aplikasinya, daftar dulu ya. Gampang banget kok. Bisa dengan email dan nomor hp, atau bisa masuk melalui Facebook, Google + atau Indihome. Saya sih melalui Facebook saja.
Terus fasilitasnya apa saja? Selama tujuh hari pertama, kita bisa download dan streaming gratisss. Cuma tujuh hari? Tenang, habis itu lagu-lagunya bisa dibeli dengan harga terjangkau. Bisa pilih paket download dan streaming. Paket harian Rp 3.000, paket mingguan Rp. 15.000, dan paket bulanan Rp 50.000,. Beli album juga bisa, harganya antara Rp 25.000-65.000. Bayarnya langsung potong pulsa, tapi hanya untuk pengguna Telkomsel dan Indosat.


Terus, ada enaknya lagi. Bagi orang-orang musical sekaligus selalu cari untung kayak saya, MelOn menyediakan kesempatan dapat untung. Caranya? Pasang widget MelOn Indonesia kayak yang saya pasang di sidebar blog ini, yang warna merah cakep tuh. Jangan lupa isi dan lengkapi data administrative sebelumnya. Nah, nanti kalau ada pengunjung blog kita yang mendaftar dari widget kita dan melakukan transaksi pembelian, kita dapat fee yang ditransfer ke rekening bank kita. Asyik banget kaaan. Sambil dengar musik dan lagu, memunguti kenangan dari momen-momen kehidupan, cari ide buat nulis, dapat duit pula. Saya sudah pasang widget-nya. Kalau blog kamu?

http://www.melon.co.id

2 komentar:

  1. Aplikasi musik melon emang keren, selain bisa mendapatkan lagu berkualitas, kita juga sedang berkampanye anti pembajakan karya, betul enggak ? Btw sukses ya untuk lomba blognya, semoga beruntung :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mas Amir, mari perangi pembajak, kecuali pembajak sawah :)

      Hapus