Bagi sebagian orang, musik memegang
peranan penting dalam setiap momen kehidupannya. Setiap peristiwa dalam
kehidupannya pasti ada soundtrack yang mengiringi, setiap lagu mengingatkannya
pada peristiwa tertentu dalam hidupnya. Orang seperti ini sering disebut
musical. Biasanya juga, meski kadang suaranya jauh dari merdu (yah mirip-mirip
sedikit dengan kucing kejepit pintu lah), mereka sangat peka terhadap nada.
Mereka bisa menebak judul sebuah lagu hanya dengan satu nada awal. Mereka
bahkan bisa meneruskan syair lagu yang terpotong dengan fasih.
Nah, saya banget itu. Saya adalah
orang yang musical. Saya bahkan curiga, waktu bayipun saya sudah bisa menirukan
nada sebelum bisa memanggil mama dan papa. Ampun deh.
Dulu tuh, waktu saya kecil, ada kuis
Bersatu Dalam Melodi… eh salah … kalau enggak salah kuisnya namanya Berpacu
Dalam Melodi di TVRI, yang saat itu merupakan satu-satunya stasiun televisi di
tanah air. Yang membawakan acara namanya om Koes Hendratmo. Gayanya khas
banget. Itu ada segmen yang menebak nada ini lagu apa gitu. Dan yeaaaayyyy saya
selalu menang melawan mama saya yang katanya jago tebak lagu waktu mudanya.
Sayang saya masih terlalu kecil untuk ikutan acaranya, coba kalau saat itu saya
sudah dewasa, pasti saya diangkat jadi pembawa acara deh menggantikan om Koes.
Hehehe, ngaco.
Ketika remaja, di stasiun radio
kesayangan saya, Prambors, ada kuis tebak potongan syair lagu, Kalau enggak
salah namanya kuis Dan Gan Sensation, yang hadiah grand finalnya adalah mobil
Mitsubishi Dan Gan, mobil sedan yang nge-hitzz banget zaman itu, tahun 90an.
Parahnya, saya hampir selalu bisa menjawab pertanyaan tapi tidak pernah bisa
tersambungkan ke nomor telpon stasiun radio Prambors, meskipun saya sudah
bela-belain menunggu sambil terkantuk-kantuk dikelilingi pesawat radio dan
pesawat telpon. Belum saja ditambah pesawat terbang dan pesawat ruang angkasa
sekalian.
Dan percaya atau tidak (tentu tidaaak…
mari saya jitak hehehe), setiap momen dalam hidup saya punya soundtrack
tersendiri. Waktu perpisahan SMP, soundtrack-nya “Kencana” by Chrisye. Itu
sampai bertahun-tahun lamanya, eh malah sampai sekarang, setiap kali mendengar
lagu itu, saya ingat grup dance ala Swara Mahardhika-nya mas Guruh Sukarno
Putra, yang dipimpin adik kelas saya, Armita, lagi perform di acara perpisahan
SMP. Teringat juga momen lirik-lirikan dan mellow yellow sama mantan calon
gebetan. Hahaha. Nah, pas dia kasih kata perpisahan ke saya, itu momennya lagu
Chrisye juga yang judulnya “Gita Cinta dari SMA”. Dan sampai sekarang, saya masih
jelas mengingat momennya dibantu lagu tersebut. Hanya akhir-akhir ini saya
malah jadi nyengir juga mendengar lagu itu, soalnya ingat meme yang banyak
disebar baru-baru ini soal Galih dan Ratna. Aduduh maaaaf jadi
kemana-mana.
Jadi kebayang ya, berapa tahun usia
saya, berapa juta momen yang sudah saya alami, suka dan duka. Dan semua ada
musiknya. Betapa mungkin memori otak saya penuh dengan musik. Pantas, dulu
kalau menghafal pelajaran susahnya minta ampun. Hafalnya musik semuaaa.
Daaan… musik juga yang membantu saya
dalam profesi sebagai penulis. Karena lewat musiklah saya dapat menemukan ide
dan feel dalam membuat dan menyelesaikan tulisan. Hampir semua karya saya
diilhami oleh musik dan lagu.
‘
Salah satu buku saya, banyak syair lagu di dalamnya
Ketika memasuki era internet, musik
pun semakin mudah diakses. Ada youtube, 4Share, dan aneka program penyedia musik lain.
Saya terus terang sempat merasakan euphoria sebagai penjahat alias pembajak
sawah eh pembajak rekaman lagu. Saya dengan leluasa dan tanpa bersalah men-download lagu
secara illegal. Tukar-tukaran pula dengan teman. Ampuni dosa penjahat ini…
Untunglah saya kemudian belajar bahwa
membajak adalah dosa, dan pembajak adalah penjahat. Saya membayangkan, betapa
ngilunya saya ketika karya buku-buku saya dibajak dengan semena-mena. Sedangkan
diobral dengan harga gila-gilaan saja bikin saya baper. Apalah lagi dibajak
begitu. Hayati sadar, Bang.
Lalu bertemulah saya dengan berbagai
aplikasi download lagu gratis, dan yang terbaru ini namanya MelOn. MelOn
Indonesia adalah sebuah aplikasi yang dapat kita unduh di PlayStore dan
AppsStore, untuk mengunduh lagu secara legal, baik lagu Indonesia maupun
lagu-lagu asing.
Setelah diunduh aplikasinya, daftar
dulu ya. Gampang banget kok. Bisa dengan email dan nomor hp, atau bisa masuk
melalui Facebook, Google + atau Indihome. Saya sih melalui Facebook saja.
Terus fasilitasnya apa saja? Selama
tujuh hari pertama, kita bisa download dan streaming gratisss. Cuma tujuh hari?
Tenang, habis itu lagu-lagunya bisa dibeli dengan harga terjangkau. Bisa pilih
paket download dan streaming. Paket harian Rp 3.000, paket mingguan Rp. 15.000,
dan paket bulanan Rp 50.000,. Beli album juga bisa, harganya antara Rp
25.000-65.000. Bayarnya langsung potong pulsa, tapi hanya untuk pengguna
Telkomsel dan Indosat.
Terus, ada enaknya lagi. Bagi
orang-orang musical sekaligus selalu cari untung kayak saya, MelOn menyediakan kesempatan
dapat untung. Caranya? Pasang widget MelOn Indonesia kayak yang saya pasang di
sidebar blog ini, yang warna merah cakep tuh. Jangan lupa isi dan lengkapi data
administrative sebelumnya. Nah, nanti kalau ada pengunjung blog kita yang
mendaftar dari widget kita dan melakukan transaksi pembelian, kita dapat fee
yang ditransfer ke rekening bank kita. Asyik banget kaaan. Sambil dengar musik
dan lagu, memunguti kenangan dari momen-momen kehidupan, cari ide buat nulis,
dapat duit pula. Saya sudah pasang widget-nya. Kalau blog kamu?
Aplikasi musik melon emang keren, selain bisa mendapatkan lagu berkualitas, kita juga sedang berkampanye anti pembajakan karya, betul enggak ? Btw sukses ya untuk lomba blognya, semoga beruntung :-)
BalasHapusSetuju mas Amir, mari perangi pembajak, kecuali pembajak sawah :)
Hapus